Jakarta – Ketika Raja Charles III dari Inggris mengumumkan percepatan industri mobil self-driving di Inggris, ada sesuatu yang menarik.
Menurut Carbuzz, Jumat (10/11/2023), Charles III baru saja mengusulkan peraturan baru tentang mobil self-driving yang disebut RUU Kendaraan Otomatis.
Dalam berkas pengawasan, suami Camilla Parker Bowles itu mengungkap banyak hal. Misalnya, kondisi jalan perlu diperbaiki agar mobil self-driving bisa melaju dengan baik.
Baca juga:
Termasuk membahas potensi kecelakaan yang melibatkan mobil self-driving.
“Kecelakaan yang melibatkan mobil self-driving adalah tanggung jawab pabrikan,” kata Charles III.
Pernyataan ini ibarat kekebalan bagi pemilik mobil otonom. Oleh karena itu, jika terjadi kecelakaan, mereka mungkin tidak bertanggung jawab.
Sementara menurut Reuters, membenarkan pernyataan yang dikeluarkan Charles III.
Menurut pernyataan resmi pemerintah Inggris, tanggung jawab penuh jika terjadi kecelakaan berada di tangan produsen mobil independen.
“Mobil akan berjalan sendiri, jadi perusahaan, bukan individu, yang bertanggung jawab atas cara mobil tersebut melaju,” kata mereka.
Saat ini, pemerintah Inggris sedang memimpin pengembangan mobil self-driving. Selain mengusulkan peraturan khusus mengenai mobil self-driving, Inggris juga memperkenalkan undang-undang pada bulan April 2023 yang memungkinkan pengemudi untuk melepaskan tangan mereka dari kemudi mobil semi-otonom.
Kondisi tersebut sebenarnya berbeda di negara lain. Ambil contoh Australia, yang mengenakan denda kepada pengemudi jika ketahuan tidak memegang kemudi mobil semi-otonom.
Ikuti berita Okezone Berita Google
Quoted From Many Source