Mahfoud MD tentang keputusan MKMK: Kami percaya kredibilitas Gimli Eshidqieh

Liputan6.com, Jakarta Mahfoud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, tak mau berkomentar banyak terkait putusan Dewan Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang akan dibacakan pada Selasa, 16 November 2012.

Meski demikian, Mehfoud mengaku yakin dengan kredibilitas Ketua MKMK Gimli Eshidiqi dalam mengambil keputusan atas dugaan pelanggaran etik yang dilakukan Ketua MK Anwar Osman cs.

Mehfoud mengatakan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Senin (11/6/11): “Ya kita tunggu saja, saya percaya dengan kredibilitas Pak Gimli, apapun keputusannya kita tunggu dan tunggu reaksinya. opini publik untuk menentukan Kami juga seperti itu. /2023).

Mehfoud menjawab pertanyaan apakah keputusan Mahkamah Konstitusi mengenai batasan usia calon presiden dan wakil presiden di bawah 40 tahun yang pernah menjabat sebagai kepala daerah dapat dibatalkan dengan putusan Gimli yang menyatakan terdapat pelanggaran dalam peraturan perundang-undangan. Keputusan Mahkamah Konstitusi Tidak, Mahfoud kembali meminta masyarakat menunggu. untuk membuat keputusan

Mahfoud berkata: Saya tidak tahu, tunggu saja sampai besok.

Jelang pengumuman sanksi akibat pelanggaran etik yang dilakukan Ketua MK Anwar Usman dan hakim konstitusi lainnya, Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menggelar sidang tertutup.

Rapat internal bersifat tertutup, kata Ketua Sekretariat MKMK Fajar Laxonu, Senin (6/11/2023).

Menurut aturan Mahkamah Konstitusi, ada tiga jenis hukuman yaitu teguran, teguran, dan pemberhentian.

Akan ada beberapa sanksi pemberhentian, baik bagi hakim maupun Ketua Mahkamah Konstitusi yang terbukti melanggar etika.

Pemberhentian Sanski dapat bersifat terhormat, tidak terhormat, atau sekadar pemberhentian dari jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi.

Untuk sanksi peringatan dibedakan menjadi peringatan biasa, peringatan keras, dan peringatan sangat keras.

Sanksi yang paling ringan berupa sanksi teguran, baik lisan maupun tertulis.