Uniknya Cethe, Seni Menghias Cerutu dengan Ampas Kopi: Perjalanan Okezone

CETHE Ini adalah seni mendekorasi rokok dengan menggunakan ampas kopi. Berawal dari hobi, karya Cethe bisa dijual sebagai koleksi bagi para pecinta seni. Seni punggung Cethe juga dilombakan.

Komunitas cethe aktif asal Tulungagung baru-baru ini memperkenalkan kesenian ini pada Jakarta Coffee Week 2023 yang digelar di ICE BSD City Tangerang, Banten.

“Kesenian ini berasal dari Tulonggong Jawa Timur, dan kesenian ini sudah menjadi tradisi sehingga Tulonggong disebut juga Cite selain disebut Kota Marmer,” kata Danny Agus Setiawan, penggiat Chete. Di antaraSelasa (7/11/2023).

Sebelum dijadikan penghias cerutu, ampas kopi dikeringkan beberapa saat dan ditutup dengan serbet lalu bahan-bahan tersebut dicampur dengan susu kental manis dengan perbandingan 2:1.

Jika masih terlalu kental, Anda bisa menambahkan lebih banyak susu kental manis atau soda ke dalam adonan agar Anda bisa dengan mudah menghias cerutu dengan tusuk gigi.

Danny mengatakan, lomba seni cethe yang diadakan beberapa bulan sekali di Tulungagung, setiap seniman yang berpartisipasi memiliki teknik dan ciri khas masing-masing.

“Jadi tiap orang punya ciri khasnya masing-masing, misalnya ada yang suka menggambar motif batik, simetris, atau abstrak,” kata Dani.

Juri lomba cethe biasanya mempunyai beberapa kriteria penilaian seperti keunikan motif, kerapian pengerjaan dan kebersihan gambar.

Baca juga:

Pelukis seni Cethe hendaknya memperhatikan campuran ampas kopi yang digunakan sebagai “cat” lukisan karena jika cairan terlalu basah maka tepian pola yang tercipta lama kelamaan akan berubah warna menjadi coklat.

“Jika campurannya tepat, setelah kering, catnya bisa bertahan hingga satu tahun jika disimpan dalam wadah tertutup,” kata Danny.

Jika campuran set yang dihasilkan benar maka motif yang digambar akan tetap berwarna hitam meskipun cairan ampas kopi sudah mengering.

Baca Juga  Jokowi ingin masjid terlindungi dari intoleransi dan ancaman politik

Oleh karena itu, sebaiknya kopi yang digunakan untuk membuat kate art adalah kopi Tulungagung Ijo biasa karena ampasnya berwarna hitam pekat.

Baca juga:

Menurut Danny, sebagian besar seniman jas melakukannya hanya sekedar hobi, namun tak sedikit pula karyanya yang dijual untuk dikoleksi.

Menurut Danny, Cethe di Tulungagung mirip dengan seni hiasan cerutu di Rembang, Jawa Tengah, yang disebut nglelet.

Di Rambang juga terdapat kesenian serupa bernama Gellet, namun jenis kopinya berbeda. Danny berkata: Kopi di sana lebih coklat.

Ikuti berita Okezone Berita Google


(Tahun)

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *